BLENDED LEARNING

Bentuk pembelajaran yang dibahas adalah mengenai Blended Learning, yaitu kombinasi antara tatap muka dan pembelajaran online.

Blended Learning dapat digunakan dalam berbagai kesempatan pembelajaran, dibagi menjadi 2 struktur

1. Traditional learning yaitu melalui pertemuan langsung

2. Online activity yaitu melalui pembelajaran online

Jadi Blended learning adalah kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran online. Pada tatap muka dapat dimasukan teori- teori sedangkan pada pembelajaran online dapat dimasukan experience atau pengalaman- pengalaman yang tidak dapat dihadiekan pada pembelajaran tatap muka di dalam kelas.

Terapan Blended Learning pada pendidikan adalah

Persiapan pengajar - persiapan peralatan individu siswa - persiapan infrastruktur dan fasilitasi - kebijakan manajemen.

Dalam komunikasi ada 2 istilah yaitu: Synchoronous dan ascynchronous,

1. Synchoronous adalah: Pola komunikasi berbasis internet tanpa jeda feedback terlalu lama, contoh: chatting di sosial media(whatssup, line, telegram dll)

2. Ascynchoronous adalah: Pola komunikasi berbasis internet yang masih ada jeda dalam proses pemberian feedback nya, contoh: email, komentar di halaman web dsb

Pada pola Blended learning dapat memakai kedua nya, jika menggunakan kedua pola tersebut berarti Pembelajaran Blended telah mencapai pola keduanya.

Pertemuan di kelas - online learning(penyampaian materi dan diskusi online+ penugasa online)

Terapan di Pendidikan di Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Tinggi:

Digital classroom technology – Pembelajaran flipped untuk materi sosial humaniora – E-Learning LMS

Keuntungan selain aksesblitas:

1. Pembelajaran Motivasional

2. Kebutuhan individu

Fasilitas yang dibutuhkan:

1. Diskusi tanpa terbatas waktu

2. Diskusi mendalam

3. Umpan balik secara pribadi

4. Kegiatan belajar online

5. Pemahaman individu terhadap materi

Alasan diadakannya Blended Learning:

- Personal learning menjadi andalan penyelenggaraan blended learning

- Salah satu kunci meningkatkan kualitas pembelajaran

- Lingkungan belajar individu sebagai solusi terkait dengan gaya belajar tiap siswa/mahasiswa

Blended Learning adalah modifikasi pembelajaran untuk memenuhin beragam kebutuhan belajar di kelas bagi siswanya berdasarkan gaya belajar.

Unsur Blended Learning

1. Content (adaptasi kurikulum melalui modifikasi sumber belajar)

2. Process (mengubah level pembelajaran melalui grup fleksibel dan aktifitas individual)

3. Product(membuat pola penilaian bervariasi melalui pengalaman baru, tapi tetap mencapai tujuan pembelajaran)

4. Affect (membuat diskusi konstruktif tanpa membuat sesorang menjadi minder)

Bagi guru yang harus dilakukan adalah Penugasan Mandiri terdiri dari:

1. Mengumpulakan RPS atau RPP dan Silabus melalui drop ke alamat bit:ly/tugasguru

2. Mengidentifikasi strategi untuk materi yang disajikan tatap muka

3. Mengidentifikasi strategi penyimpanan untuk materi yang disajikan secara online

4. Menuliskan jenis ujian pada tiap mater

Bagaimana cara mengatur Blended Learning

Membuat kelas Blended:

- Menyediakan virtual course

- Membuat rekaman pengalaman belajar

- Memanfaatkan learningmanagement system(LMS) gratis

- Membuat forum, kuisioner, paparan, tugas, portal sumber belajar, daftar rujukan, buku digital, diskusi dll.

Sistem penunjang Blended Learning

- Physical face to face meeting

- Computer based training

- Video

- Internet based learning management

- Blended

Manfaat belajar online

1. Efisiensi waktu(pembelajaran online tidak terpaut pada waktu yang solis)

2. Efisiensi tempat(pembelajaran online tidak membutuhkan tempat klasikal)

3. Efisiensi saran dan pra sarana(pembelajaran online dapat terlaksana dengan kelas virtual bahkan sampai ketersediaan laboratorium virtual)

4. Efisiensi biaya(pembelajaran online memangkas biaya hingga 50%)

5. Soft skill pengguna(pembelajaran online meningkatkan pengelolaan file digital bagi penggunanya)

6. Sadar teknologi(pembelajaran online meningkatkan kesadaran penggunaan teknologi sesuai dengan perkembangannya)